Sekali waktu Nabi Muhammad SAW berpesan kepada Ibnu Abbas, ''Jagalah Allah,
niscaya Dia menjaga kamu. Jagalah Allah, niscaya kamu dapati Dia di hadapanmu.''
Ketika menjelaskan hadis ini, Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitabnya
Jami'ul-Ulum wal-Hikam menyatakan, ungkapan ''Jagalah Allah'' maksudnya adalah
jagalah hukum-hukum Allah, hak-hak-Nya, perintah-perintah-Nya, dan
larangan-larangan-Nya. Artinya, lakukanlah perintah-perintah Allah dan
tinggalkanlah larangan-larangan-Nya. Juga jangan dilanggar hukum-hukum Allah,
baik menyangkut perintah maupun larangan-Nya.
Search This Blog
Peranan Akal dan Rasa
Rasa takut maupun rasa hormat dan kagum serta rasa
ketergantungan yang berlebih-lebihan ini akan mudah dikontrol, bahkan bisa
dicegah, jika manusia mau dan mampu memanfa'atkan dua fasilitas lain yang hanya
dikaruniakan oleh Allah sebagai ni'mat-Nya yang tertinggi kepada manusia. Oleh
karena itu kedua fasilitas ini sangatlah penting artinya bagi manusia. Keduanya
dikaruniakan Allah kepada manusia dengan percuma, justru sebagai penunjang
karunia-Nya yang berupa kemerdekaan tadi.
Kedua fasililas ini ialah 'akal dan rasa. Dengan 'akal ini manusia bisa menimbang, menganalisa, memahami, dan akhirnya membuat atau menentukan pilihan yang paling baik untuknya. Sedangkan dengan fasilitas rasa, manusia akan mampu meresapkan dan/atau menciptakan keindahan, menghayati dan/atau menggubah kesenian. Dengan mengembangkan ni'mat rasa, manusia akhirnya bisa menjadi pencinta kebenaran, keindahan atau kesucian, dan keadilan; bukan sekedar menjadi penuntut kebenaran (hak) dan ke'adilan.
Kedua fasililas ini ialah 'akal dan rasa. Dengan 'akal ini manusia bisa menimbang, menganalisa, memahami, dan akhirnya membuat atau menentukan pilihan yang paling baik untuknya. Sedangkan dengan fasilitas rasa, manusia akan mampu meresapkan dan/atau menciptakan keindahan, menghayati dan/atau menggubah kesenian. Dengan mengembangkan ni'mat rasa, manusia akhirnya bisa menjadi pencinta kebenaran, keindahan atau kesucian, dan keadilan; bukan sekedar menjadi penuntut kebenaran (hak) dan ke'adilan.
Akhlak dan Budi Pekerti Rasulullah
Perilaku seseorang merupakan barometer akal dan kunci untuk mengenal hati
nuraninya. ‘Aisyah Ummul Mukminin putri Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhuma seorang
hamba terbaik yang mengenal akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
yang dapat menceritakan secara detail keadaan beliau shallallahu 'alaihi
wasallam. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha adalah orang yang paling dekat dengan
beliau baik saat tidur maupun terjaga, pada saat sakit maupun sehat, pada saat
marah maupun ridha.
Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan: "Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bukanlah seorang yang keji dan tidak suka berkata keji, beliau bukan seorang yang suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Bahkan sebaliknya, beliau suka memaafkan dan merelakan." (HR. Ahmad).
Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan: "Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bukanlah seorang yang keji dan tidak suka berkata keji, beliau bukan seorang yang suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Bahkan sebaliknya, beliau suka memaafkan dan merelakan." (HR. Ahmad).
Belajar dari Adzan
Adzan yang sering kita dengar setiap hari, sepertinya berlalu begitu saja tanpa
ada arti. Hanya sekedar mengingatkan kita bahwa sekarang sudah jam sholat subuh
dan sholat lainnya. Sejarah adzan adalah saat Rasul dan sahabat sedang
memikirkan bagaimana mengumpulkan umat untuk melaksanakan sholat. Ada beberapa
usul yang muncul, seperti harus membunyikan lonceng, meniup terompet dan yang
lainnya. Tetapi tidak ada yang disepakati. Suatu malam seorang sahabat bermimpi
bahwa dia diajarkan sebuah seruan untuk mengumpulkan umat melaksanakan sholat.
Pagi harinya ia bertemu dengan Rasul dan menceritakan kisah mimpinya tersebut semalam. Dan Rasul-pun setuju. Maka dipanggilnya Bilal untuk mengucapkan kalimat yang diajarkan sahabat tersebut, karena beliau mempunyai suara yang keras dan merdu. Kalimat tersebut kini kita kenal dengan Adzan. Mari kita coba uraikan kalimat-kalimat tersebut.
Pagi harinya ia bertemu dengan Rasul dan menceritakan kisah mimpinya tersebut semalam. Dan Rasul-pun setuju. Maka dipanggilnya Bilal untuk mengucapkan kalimat yang diajarkan sahabat tersebut, karena beliau mempunyai suara yang keras dan merdu. Kalimat tersebut kini kita kenal dengan Adzan. Mari kita coba uraikan kalimat-kalimat tersebut.
Wanita Ahli Surga dan Ciri-cirinya
Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi.
Kenikmatan itu adalah Surga. Di dalamnya terdapat bejana- bejana dari emas dan
perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam permata, dan berbagai macam
kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga,
dan terbetik di hati.
Dalam Al Quran banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Surga. Di antaranya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
Dalam Al Quran banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Surga. Di antaranya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai- sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya? (QS. Muhammad : 15)
Adil | Perbuatan Baik
Berbuat baik merupakan misi Islam terpenting bagi kehidupan manusia. Islam
memerintahkan Muslim untuk berbuat baik kepada semua makhluk, terutama kepada
sesama manusia. Dalam Alquran, perintah berbuat baik kadangkala beriringan
dengan perintah menegakkan keadilan. Ini mengisyaratkan tegak dan berkembangnya
perbuatan baik dalam kehidupan manusia didukung kebiasaan berlaku adil. Allah
berfirman, "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebaikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan
permusuhan." (QS 16:90).
Islam mendorong Muslim berlomba-lomba berbuat baik. Balasan bagi para pemenangnya diberikan Allah di akhirat kelak berupa surga. Allah berfirman, "Berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian pada hari kiamat.
Islam mendorong Muslim berlomba-lomba berbuat baik. Balasan bagi para pemenangnya diberikan Allah di akhirat kelak berupa surga. Allah berfirman, "Berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian pada hari kiamat.
Kebohongan
Kebohongan
Semasa Rasulullah SAW masih hidup, seorang sahabat bertanya, ''Mungkinkah seorang Mukmin itu pengecut?'' ''Mungkin,'' jawab Rasulullah. ''Mungkinkah seorang Mukmin itu bakhil (kikir)?'' ''Mungkin,'' lanjut Rasulullah. ''Mungkinkah seorang Mukmin itu pembohong?'' Rasulullah SAW menjawab, ''Tidak!''
Ulama besar dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Sayid Sabiq (almarhum) ketika menukilkan hadis ini dalam bukunya Islamuna menjelaskan bahwa iman dan kebiasaan bohong tidak bisa berkumpul dalam hati seorang Mukmin. Rasulullah SAW berwasiat agar umat Islam memiliki sifat jujur dan menjauhi sifat pembohong. Sebab, Islam tidak akan tumbuh dan berdiri kokoh dalam pribadi yang tidak jujur.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Unggulan
Ungkapan untuk Istri
Terimakasih Istriku... Tak terasa, Sudah seperempat abad lebih usia ini terlewati.. Sudah pula terlewati berbagai warna-warni kehidupan...
Populer
-
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan ant...
-
Bacaan Surat Adh-Dhuha lengkap dengan terjemahan dan Latinnya Audzubillahi minasyaitan nirrajim Bismillahirrahmanirrahiim
-
Surat Alam Nasyrah: 8 Ayat بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ ﴿١﴾ وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ ﴿٢﴾ ال...