Seorang tabib yang dikenal alim, suatu hari, didatangi seorang pasien perempuan
muda dalam keadaan sakit parah. Tabib itu biasanya menolak mengobati pasien
perempuan, tapi melihat penderitaan pasien perempuan muda itu, hati tabib merasa
iba. Tak sampai hati ia menolaknya.
Dengan hati-hati dan telaten, dia
obati pasien itu. Sungguh tragis, kejadian berikutnya adalah bencana. Sang tabib
jatuh hati pada pasien yang ternyata berparas cantik itu, dan terjadilah skandal
yang semestinya tidak terjadi. Perempuan itu hamil, dan akhirnya dibunuh oleh
sang tabib.
Nukilan kisah yang dituturkan Peter J Awn dalam buku yang
menawan, Tragedi Setan, Iblis dalam Psikologi Sufi (Bentang Budaya, 2000),
bersumber dari kitab yang sangat terkenal, Ihya' Ulum al-Din, karya Al-Ghazali.
Tak disangka, perempuan itu sebenarnya telah dirasuki iblis. Penyakitnya juga
muslihat setan, yang sengaja direkayasa untuk menjerumuskan sang
tabib.
Luar biasa, memang, tipu-daya iblis dan setan. Mereka tak pernah
kehabisan jurus, amat licik dan canggih, untuk memperdaya manusia. Singkat kata,
muslihat mereka jauh di luar kemampuan manusia untuk mengalahkannya.
Mereka juga tak tak mengenal waktu dan kesempatan, baik di waktu jaga
maupun tidur. Baik lelaki, perempuan, tua, muda, anak-anak, manusia biasa,
berpangkat, alim, ulama, bahkan sampai para nabi pun, mereka goda.
Ingat
kisah Nabi Adam dan Hawa yang diusir dari surga gara-gara termakan bujukan setan
seperti difirmankan Allah dalam Alquran. Juga Nabi Musa, Isa, Yahya, bahkan
Rasulullah Muhammad SAW pun pernah digoda setan. Dalam buku yang mengutip banyak
ayat suci Alquran, hadis, dan berbagai kitab tasawuf, diceritakan bahwa iblis
sering menggoda manusia justru ketika sedang shalat. Ketika seseorang sedang
khusyuk shalat, tiba-tiba terbetik keinginan untuk bersedekah. Kebetulan ia baru
saja menerima banyak rezeki.
Sepanjang shalat, pikirannya ngelayap ke
orangtuanya, famili, dan orang-orang dekat, yang akan dia beri sedekah. Saat
itulah iblis bersorak; ia berhasil mengalihkan konsentrasi orang itu dari Allah.
Hanya mulutnya yang komat-kamit, hati dan pikirannya terbang ke mana-mana.
Hal-hal seperti inilah yang juga banyak kita alami ketika sedang
shalat.
Setan paling suka membakar orang marah, dengki, tamak, sombong,
dan--apalagi--nafsu rendah. Sumua itu adalah sifat-sifat setan, syaitan, atau
iblis. Kita tentu tahu, semua itu adalah biang malapetaka dan kehancuran dunia.
Menuruti nafsu setan, pasti akan sesat. Tapi, sesat kemudian apalah
gunanya.
Dalam surat Al-Qashash: 15-16, difirmankan bahwa Musa menyesal
dan mohon ampun kepada Allah setelah memukul musuhnya hingga tewas. Musa
berkata, ''Ini perbuatan setan, sesungguhnya setan itu musuh yang menyesatkan
lagi nyata (permusuhannya).''
Di situlah keutamaan dzikir: mengingat
Allah setiap saat. Allah SWT juga memberi kita bacaan penangkal setan:
''Au'dzubillahi min al-syaithoni al-rojimi'' (aku berlindung kepada Allah dari
godaan setan yang terkutuk).
Search This Blog
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Unggulan
Ungkapan untuk Istri
Terimakasih Istriku... Tak terasa, Sudah seperempat abad lebih usia ini terlewati.. Sudah pula terlewati berbagai warna-warni kehidupan...
Populer
-
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan ant...
-
Bacaan Surat Adh-Dhuha lengkap dengan terjemahan dan Latinnya Audzubillahi minasyaitan nirrajim Bismillahirrahmanirrahiim
-
Surat Alam Nasyrah: 8 Ayat بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ ﴿١﴾ وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ ﴿٢﴾ ال...
No comments:
Post a Comment
1. Berkomentarlah dengan sopan.
2. Silahkan membuka Lapak tetapi tidak dengan menyertakakn Link Hidup, jika di temukan link HIDUP maka otomatis akan terhapus.
3. Komentar yang berbau sara / pornografi akan saya hapus.
4. Mari budayakan Komentar dengan menggunakan Bahasa Ibu.